Pengertian Paragraf Deskripsi, Narasi, Eksposisi, Argumentasi dan Persuasi | 24 Hour News

Pengertian Paragraf Deskripsi, Narasi, Eksposisi, Argumentasi dan Persuasi

Pengertian Paragraf adalah inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup.



Paragraf dibedakan menjadi lima macam berdasarkan tujuan dari sifatnya yaitu paragraf deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Nah kali ini kita akan membahas penjelasan dari macam-macam paragraf tersebut.

1. Paragraf Deskripsi

Deskripsi berasal dari verba to descibe, yang artinya menguraikan atau melukiskan. Paragraf deskripsi adalah paragraf yang bertujuan memberikan kesan/impresi kepada pembaca terhadap objek, gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. dengan deskripsi yang baik pembaca dapat dibuat seolah-olah melihat, mendengar, merasakan, atau terlihat dalam peristiwa yang diuraikan penulis.

Contoh paragraf deskripsi :

Wanita itu tampaknya tidak jauh usianya dari dua puluh tahun. Mungkin ia lebih tua, tapi pakaian dan lagak-lagaknya mengurangi umurnya. Parasnya cantik, hidung bangur dan matanya berkilauan seperti mata seorang India. Tahi lalat di atas bibirnya dan rambutnya yang ikal bergelombang-lombang menyempurnakan kecantikannya itu.

Baca juga : Pengertian Puisi dan Unsur-unsurnya

2. Paragraf Narasi

Narasi (narration secara harafiah bermakna kisah atau cerita. Paragraf narasi bertujuan mengisahkan atau menceritakan. Paragraf narasi kadang-kadang merip dengan paragraf deskripsi. Bedanya, narasi mementingkan urutan dan biasanya ada tokoh yang diceritakan. Paragraf narasi tidak hanya terdapat dalam karna fiksi (cerpen dan novel). tetapi sering pula terdapat dalam tulisan nonfiksi.

Contoh paragraf narasi :

Supri menuturkan, siang itu tanggal 6 Mei 2011 ia sedang bersembayang di dalam bloknya. Tiba-tiba ia mendengar suaru gaduh, puluhan orang berhamburan keluar lewat pintu gerbang rutan salemba. Laki-laki yang belum menerima vonis itu langsung ikut kabur.

3. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi bertujuan memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan sesuatu tanpa disertai ajakan atau desakan agar pembaca menerima atau mengikutinya. Paragraf eksposisi biasanya digunakan untuk menyajikan pengetahuan/ilmu, definisi, pengertian, langkah-langkah suatu kegiatan, metode, cara, dan proses terjadinya sesuatu.

Contoh paragraf eksposisi

Dalam tubuh manusia terdapat aktivitas seperti pada mesin mobil. Tubuh manusia dapat mengubah energi kimiawi yang terkandung dalam bahan-bahan bakarnya yakni makanan yang ditelan menjadi energi panas dari energi mekanis. Nasi yang Anda makan pada waktu sarapan akan terbakar dalam tubuh persis sebagaimana bensin dibakar dalam silinder mesin mobil.

4. Paragraf Argumentasi

Istilah argumentasi diturunkan dari verba to argue (Ing) yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan. Paragraf argumentasi bertujuan menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa yang disampaikan itu bernar, penulis menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang sulit dibantah.

Contoh paragraf argumentasi

Penebangan hutan harus segera dihentikan. pohon-pohon dihutan harus dapat menyerap sisa-sisa pembakaran dari pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Jika hutang ditebang habis, maka tidak ada mesin yang bisa menyerap sisa-sisa membakaran itu dapat meningkatkan pemanasan global. Pemanasan global itu akan melelehkan gunung es di kutub. Akibatnya kota-kota di tepi pantai seperti Jakarta, Surabaya, Singapura, Bangkok, dan lain-lainnya akan terendam air laut. Jika hutan kita terus ditebang demi kepentingan ekonomi, maka akan terjadi bahaya yang luar biasa hebatnya. Oleh sebab itu, hutan harus kita selamatkan sekarang juga.

Baca juga : Tips menghadapi UNBK 2019

5. Paragraf Persuasi

Persuasi diturunkan dari verba to persuasi yang artinya membujuk, atau menyarankan. Paragraf persuasi merupakan kelanjutan atau pengembangan paragraf argumentasi. Persuasi mula-mula memaparkan gagasan dengan alasan, bukti, atau contoh untuk meyakinkan pembaca. Kemudian diikuti dengan ajakan, bujukan, rayuan, imbauan, atau saran kepada pembaca. Beda argumentasi dengan persuasi terletak pada sasaran yang ingin dibidik oleh paragraf tersebut. Argumentasi menitikberatkan  sasaran pada logika pembaca, sedangkan persuasi pada emosi/persaan pembaca walaupun tidak melepaskan logika. Dengan kata lain, yang digarap paragraf argumentasi adalah benar salahnya gagasan/pendapat. Sementara itu, paragraf persuasi menggarap pembaca agar mau mengikuti kehendak penulis.

Contoh paragraf persuasi

Praktik berpidato memang luar biasa manfaatnya. Pengalaman setiap kali praktik merupakan pengalaman batin yang sangat berharga. Semakin sering praktik, baik dalam berlatih maupun berpidato yang sesungguhnya, pengalaman batin itu semakin banyak. Dari pengalaman itu, pembicara dapat menemukan cara-cara berpidato yang efektif dan memikat. Semakin banyak daya pikat ditemukan dan semakin sering diterapkan dalam praktik, semakin meningkat pula keterampilan pembicara.
Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semacam obat kuat untuk membangun rasa percaya diri. Bila rasa percaya diri itu sudah semakin besar, pembicara dapat tampil tenang tanpa digoda rasa malu, takut, dan grogi. Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk meraih keberhasialan pidato. Oleh karena itu, untuk memperoleh keterampilan atau bahkan kemahiran berpidato, anda harus melaksanakan praktik berpidato.

Nah itulah beberapa macam paragraf dan perngertiannya masing-masing. semoga bermanfaat dan terimakasih.

sumber : Buku berjudul "Konsep dasar menulis" oleh Ngalimun
close
==[close]==