Mimpiku Menjadi Sarjana Komputer | 24 Hour News

Mimpiku Menjadi Sarjana Komputer

Mengejar mimpi tidak harus punya segalanya, karena yang dibutuhkan adalah bagaimana cara mendapatkannya. Untuk itu kali ini, semangatkita.com akan menceritakan kisah inspirasi yang datang dari seorang anak sulung yang dapat mencapai impiannya.



Kita sebut aja namanya Alfa, dia adalah anak pertama dari lima bersaudara. Ia kehilangan seorang ibu disaat usianya yang masih belum merasakan sepenuhnya bagaimana kasih sayang dari ibu. Namun bukan itu yang ia pikirkan, yang ia harapkan adalah bagaimana agar keempat adiknya tidak kekurangan kasih sayang dari seorang ibu. Untuk itu, meski berat ayahnya yang ia cintai tepaksa menikah lagi karena ayahnya tidak bisa mengurus semua anak-anaknya sedangkan Ayahnya sendiri harus kerja dan kerja untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Kehidupan mereka begitu sederhana dan penghasilan ayahnya hanya paspasan atau cukup untuk kebutuhan makan dan biaya sekolah Alfa dan keempat adiknya.

Tidak terasa Alfa sudah menginjak banggu SMP, dimana adik-adiknya sudah sekolah di bangku pendidikan dasar. Kehidupan mereka masih tetap, yaitu sederhana. Namun, Alfa memiliki mimpi untuk merubah kehidupan keluarga mereka kedepannya. Ia ingin sekali dapat membahagiakan adik-adiknya terutama Ayah dan ibu tirinya.

Lalu ia memikirkan sesuatu yang kelak dapat meningkatkan derajat keluarga mereka yaitu ia ingin menjadi sarjana komputer. Mimpinya itu tulis di dinding rumahnya, bahwa pada suatu saat nanti ia ingin menjadi seorang S.KOM.

Dengan kehidupan yang masih pas-pasan, ia tidak pernah putus asa untuk terus mengejar mimpinya tersebut. Ketika masuk di bangku SMA, ia lebih memilih masuk SMK agar ia dapat melanjut kuliah di jurusan yang sama. Ketika orang tuanya tau bahwa Alfa memiliki tujuan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi di tahun-tahun yang akan datang, Mereka menjadi kwatir, kwatir karena mimpi Anaknya hanya akan sia-sai dan membuat ia kecewa kelak.

Alfa pun mengetahui hal itu, namun satu yang dipikirannya pasti bisa. Tibalah masanya ia tamat dari bangku sekolah mengena kejuruan, lalu ia berpikir kemana kah ia setelah ini. Karena ketika alfa mengatakan ingin melanjut kuliah tidak ada yang mendukungnya karena keterbatasan ekonomi. Lalu ia berniat untuk pergi merantau ke tempat lain, untuk membuang rasa kekecewaannya. Tiga bulan ia merantau tiga bulan juga ia merasakan betapa pahitnya menjadi karyawan bawahan. Lalu ia pulang dan kembali ingin mengecar cita-citanya untuk pergi melanjutkan kuliah.

Kemudian orang tuanya tetap mengatakan, tidak bisa nak, tidak ada uang. Ia pun tetap nekad untuk pergi melanjutkan tujuannya. Meski tidak begitu menerima restu yang baik dari keluarganya ia memberanikan diri pergi ke Kota yang belum pernah sama sekali ia Injak. Disitu ia mencari tempat kuliah yang bagus dan terakreditasi baik. Dapatlah ia sekolah tinggi swasta.

Setelah alfa mendapatkan tempat dimana ia kuliah, lalu ia memikirkan bagaimana cara agar ia bisa membiayai kuliahnya sendiri. Kemudian ia bersih keras untuk kuliah sambil kerja. Ia mencari kesana kesini untuk mendapatkan sebuah pekerjaan supaya dapat membiayai uang kuliahnya.

Ditolak dan terus di tolak itulah yang ia dapatkan. Namun suatu hari ia dapat pekerjaan yang meski hanya dibayar tidak sebanding dengan jam kerja. Ia mesyukuri itu, lalu kemudian ia keluar dari tempat kerja itu, kemudian alfa menjadi seorang CS di sebuah rumah sakit.

Sampai semester akhir dia membiayai uang kuliahnya dan sampai sekarang ia telah mencapai gelar yang dia tulis di dinding kamarnya yaitu S.KOM.

Inti yang dapat kita petik dari cerita di atas adalah tidak ada yang mustahil ketika kita berusaha dan terus berusaha. Apapun halangan dan hambatannya itu adalah cara Tuhan menguji semangat dan iman kita sendiri. Semoga teman-teman dapat termotivasi dan terimakasih.
close
==[close]==